Tips Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Sungai
Tahukah kalian bahwa
sungai Citarum merupakan sungai tepanjang dan terbesar di Jawa Barat? Panjang
aliran sungai Citarum sekitar 300 km dan menjadi kebutuhan bagi banyak
masyarakat. Namun sayangnya, sejak tahun 2007 sungai Citarum menjadi salah satu
sungai yang tingkat kecemarannya sangat tinggi di dunia. Padahal sungai Citarum
bukan hanya sekedar sungai yang membentang di Jawa Barat, namun juga salah satu
warisan budaya yang sudah terkenal dari Kerajaan Taruma.
Saat ini lebih dari
jutaan masyarakat yang hidup di sekitar sungai Citarum, ditambah juga ratusan
pabrik yang dibangun di sekitaran alirannya. Kebiasaan masyarakat yang buruk
menjadi penyebab utama tercemarnya sungai Citarum. Maka dari itu, kali ini
Pesut akan berbagi beberapa tips bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran
sungai Citarum untuk menjaga kebersihan dan kelestariannya agar bisa terus
menikmati manfaat sungai Citarum!
1. Jangan
buang sampah di pinggir atau ke dalam sungai
Permasalahan utama di
Indonesia, termasuk di sungai Citarum adalah sampah-sampah berserakan yang
tidak dibuang pada tempatnya. Padahal, sebagian besar dari sampah yang dibuang
adalah sampah plastic alias sampah yang tidak bisa terurai. Selain tidak bisa
terurai hingga ratusan tahun lamanya, sampah-sampah tersebut dapat menghambat
aliran sungai, mencemari air dan juga seluruh ekosistem yang ada di aliran
sungai! Banyak ikan-ikan dan makhluk hidup lainnya yang mati karena kelalaian
kita.
2.
Buatlah
aliran khusus untuk limbah rumah tangga
Seluruh limbah rumah
tangga sebaiknya tidak langsung begitu saja dibuang ke sungai. Limbah yang
dihasilkan dari rumah tangga itu bisa sangat berbahaya, lho! Pencemaran air
banyak terjadi karena sungai dipenuhi limbah rumah tangga seperti air bekas
mencuci, mandi, bahkan tinja atau kotoran yang langsung dibuang begitu saja ke
sungai. Hiii, jijik! Gunakanlah septic tank dan saringan bagi setiap rumah agar
setiap limbah rumah tangga dapat tersaring lebih dulu dan tidak mencemari
sungai.
3.
Jangan
bangun rumah di bantaran sungai
Dengan semakin padatnya
penduduk di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Barat, semakin banyak masyarakat
yang melanggar peraturan dan membangun rumah bagi tempat tinggal mereka di
bantaran sungai. Padahal jelas-jelas ada regulasi yang mengatur bahwa 10 sampai
20 meter bibir sungai harus steril dan tidak boleh untuk membangun rumah. Tanah
tersebut juga milik negara. Kita sebagai masyarakat yang cerdas, harus taat
pada peraturan dan mengawasi jika ada yang melanggar. Selain melanggar
peraturan, membangun rumah di bantaran sungai tentunya sangat merugikan. Pembangunan
di bantaran sungai menyebabkan sempitnya aliran sungai, dan bisa berujung pada
banjir.
4.
Aktif
dalam kegiatan bersih-bersih di sekitar sungai
Kalau sudah menjaga
diri untuk tidak mencemari, jangan lupa juga untuk membantu membersihkan area
sungai. Dengan gotong-royong bersama masyarakat lainnya, bukan tidak mungkin
jika sungai Citarum bisa kembali bersih dan tidak tercemar. Membersihkan area
sungai sama saja dengan membersihkan lingkungan kita dan meningkatkan kualitas
hidup kita, lho! Bayangkan jika air sungai Citarum bersih dan bisa dinikmati
untuk kegiatan sehari-hari? Pasti banyak manfaatnya, kan?
Sudah tugas kita
sebagai masyarakat yang pintar untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan sungai Citarum. Jika sungai Citarum dijaga, maka kita
sendiri yang menikmati berbagai manfaatnya. Yuk, sebarkan artikel ini sebagai
pengingat agar kita semua saling peduli pada Sungai Citarum!
Oleh: Rizka Trisna A
Komentar
Posting Komentar